Thursday, December 22, 2005

"Teloo!!!" news!

Teloo!!!! (just keep in your mind, this word is a smooth form of 'jancuk')
siang ini aku surfing ke salah satu portal news gede di Indonesia tercinta.. berita lanjutan yang kemaren, tentang menara masjid yang rubuh dan menewaskan beberapa orang.. Innalillahi..

OK lah kalo pemda DKI ga mau nanggung biaya pengobatan etc. dengan alasan bangunan ga ada IMB. in the point of law, it all right, but -i think- not from humanity point of view. OK, just let it go on and on...

Lalu ada berita dari seorang kepala lembaga pendidikan islam di negeri tercinta ini.. quote,"Menara masjid ga wajib..." kesimpulannya, pembangunan menara masjid bisa dihentikan kalo membahayakan. Then I try to analysis (emotionally...) :
--> Menara masjid ga wajib : OK lah, emang Rasul ga pernah mewajibkan ini (setahu saya, dengan pengetahuanku yang minim..) -kalo ada yang lebih tahu, pls kasih tahu- Jadi emang ini ga wajib, tapi bukan berarti "kita jangan membangun menara masjid!" Kenapa ga boleh? ketika kita membangun rumah, kita bangun rumah yang indah, rapi, elok..dengan taman bernuansa sejuk.. terus gerbang dan pagarnya... sungguh kita ingin membangun rumah yang indah dan membuat kita dan orang lain kagum dan akan selalu membicarakannya... oh sungguh indah rumah pak Anu, ada taman, gapura...

nah.. dalam kasus ini kita akan membangun rumah tempat kita beribadah menyembah Allah.. rumah Allah... apa yang akan kita bangun? bangunan yang indah or ala kadarnya? indah tentunya... dan indah ga perlu mewah!!! tapi.. lihat ilustrasinya... di suatu perumahan tinggal 20 keluarga muslim... mereka bisa membangun rumah mereka masing2 dengan sangat indah... average cost 980 juta rupiah. dan mereka mau membangun masjid secara 'urunan'. i hope the will donate at least 200 milion rupiah/family so total available cost = 20*200,000,000=4000,000,000. the ideal is.. they donate as equal with their house's cost. so mereka harusnya urunan masing masing 980juta or lebih!! masak ngebangun rumah Allah lebih jelek dari rumah manusia? yah walaupun Allah ga perlu semua itu, karena keindahan itu milik-Nya semata...

ngelantur ya... Ok deh, jadi kalo demi keindahan, menara masjid bolehlah dibangun. seindah mungkin, seelok mungkin, secantik-cantiknya.. biar orang yang melihat akan selalu terbayang... 'Oh masjid x begitu indah dengan tamannya, gerbangnya, menaranya yang menjulang seakan-akan menyampaikan pesan kepada para malaikat, jamaahnya buanyak, setiap waktu sholat berbondong-bondong orang datang berjamaah.. khusyuk, syahdu..' So, kenapa tidak kita bangun menara masjid yang tinggi dan indah seindah majelis taklim di dalamnya....

-->(pelajaran dari robohnya menara masjid koja) jika mengancam keselamatan, menara masjid dilarang dibangun...
guoblokkkkkk!!!!! ngambil pelajaran kok gitu???? benarkah orang yang udah berpendidikan begitu cara menarik hikmah dari suatu peristiwa? hhh.... pantas aja negara ini ga maju-maju...
menara itu roboh.. apa sebabnya? 'angin puyuh' apa akibatnya? '4 orang mati + n orang luka + m orang belum ketemu'... kenapa? 'bangunan kurang kokoh menahan serangan angin'.. jadi? 'MARI KITA BUAT YANG LEBIH KOKOH, TAHAN GEMPA DAN TAHAN ANGIN, TAPI TETEP SESUAI DENGAN MANAJEMEN MUTU LINGKUNGAN!!!' gitu donk.......

ngambil pelajaran/hikmah itu mbok yao yang positif... misal : ibu bikin kue, tapi gosong pas masak karena kompor gasnya tiba2 semburannya jadi kuat. Trus apa pelajarannya? apakah 'karena membahayakan mulut (rasa pahit) maka pembuatan kue dilarang' gitu? mbahmu kiper!!! ya mbok kalo ambil hikmah yang bagusan dikit gitu.. gimana kalo ambil pelajarannya 'jadi harus teliti dalam bikin kue, baik takaran, metode, mauun control selama pembuatannya' ...nah kalo ambil pelajarannya kayak gitu kan pasti deh nanti jadi kue yang enak dan indah...

analog dengan menara tadi... kalo ambil pelajarannya kita dilarang mbangun menara lagi... wah ga indah dong dunia ini... mau ngebangun gua-gua aja? lagian di sepanjang sudirman-thamrin gedung tinggi-tinggi aja gapapa.... tapi kalo ambil hikmahnya dengan berusaha membuat menara yang tinggi, kokoh, tahan gempa... wah para insinyur dan sarjana teknik sipil kita akan berusaha keras belajar membuat konstruksi yang kukuh, kontraktor ga mengurangi spec demi keuntungan pribadinya (nambahin buncit?), petugas AMDAL ga akan mau disuap... yah gitulah...

So gimana anda mau ambil pelajarannya?

No comments: