Wednesday, July 04, 2007

dia yang telah pergi...

dia...
pergi...
setelah aku menjenguknya 10 hari sebelumnya

dia..
pulang..
dalam ketenangan, berpangku ketabahan

dia.
tinggal.
diantara kenangan kehidupan

dia
datang
pada panggilan perjalanan

noeng 20070704
*untuk kakekku, 13 Juni 2007

Tuesday, March 06, 2007

see the sky smile..

if we use solar years (masehi years).. we are in 2007, March; the third month of the year.. when i write this, it has been 66 days from the beginning of this year.. and what you see? is there new understanding of universe in your perception?

earth is crying, sky is murmuring...

i'm talking about this country, indonesia..
airplane tragedy in the beginning of the year, accompanied by ship crash...
then flood came, inundated almost all of the capital..
another airplane...
a ferry boat burnt..
landslide in lombok..
earthquake knocked west sumatra..
while the mud explosion hasn't been solved yet...

we run for only 3 months in this year.. what you see?
does the sky smile at you..?

i wonder...

noeng 20070306

Wednesday, February 21, 2007

ngaso

ngaso... leren sedhiluk.. lega sejenak...
take a break...
from what? dari menghela bayang waktu

dari dulu ingin menuangkan yang banyak terpikirkan, setidaknya menyambung masalah renungan KRL yang tak segera beranjak dari versi 1.1 :(

bukan karena tak ada waktu karena bukankah waktu selalu tersedia? hanya persepsi kita sendiri yang membuat kita merasa tak punya waktu
bukan juga karena malas browsing...

tapi memang karena kurang kuatnya konsolidasi diri untuk mendukung niat yang ada..

yah anggap aja lagi break..
ngaso

noeng

Tuesday, January 23, 2007

renungan KRL : 1.1

di dalam KRL aku berdiri, dihelai goyangan gerbong yang seirama dengan suara beradunya roda kereta yang terhentak di setiap sambungan rel. dengan birama konstan, melambat ketika kereta memasuki stasiun, semakin cepat ketika kereta dipercepat.

masih bersama suara teman-teman yang menjadi pedagang di kereta, menjajakan barang dagangannya; dari koran sampai peniti. juga rintihan menghiba anak yang membersihkan lantai gerbong, dari ujung sampai ujung lainnya, yang kemudian menadahkan tangannya, bahkan sampai menyembah kaki rekan-rekan penumpang. selepas rintihan, berganti hibaan peminta-minta, sambil melantunkan doa; mungkin untuk dirinya atau untuk penumpang kereta.
bergantian dan berkesinambungan.

mulutku membisu
otakku bergema, yang kudengar sendiri

pagi tadi, aku bangun tanpa semangat. minggu pagi yang membuatku tidak bergairah, bahkan untuk sekedar stretching otot. karena telepon dari adik, aku menyusulnya mengantarkan sepupuku ke ibunya yang datang menjemputnya dari liburan di tempat adikku. dan kemudian menghabiskan minggu siang di depok.

selepas maghrib, beranjak meninggalkan depok. dari stasiun UI kunaiki KRL ke pasar minggu. dan aku termenung saat ini diantara keriuhan dalam gerbong.

berusaha memikirkan makna hidup
arti hidup

hidup..apakah definisinya, apakah maknanya, bagaimana menjalaninya ??? bahkan aku tak bisa mengungkapkan definisinya.kucoba menyelami maknanya dulu; untuk apa kita hidup? untuk apa aku hidup? cari duitkah? berkeluargakah? beranak pinakkah? atau sekedar meneruskan harapan orang tua yang melahirkan kita?

terngiang di otakku: 'hidup ini untuk beribadah''
dan tidak Kuciptakan manusia dan jin kecuali untuk beribadah kepada-Ku'

beribadah...kepada siapa? yang menciptakanku! kenapa? karena dia yang menciptakanku, tanpa kehendakNya untuk me-wujud-kan aku, aku takkan ada.
untuk apa? mengikuti sabdaNya? entahlah, yang jelas, kalaupun makhlukNya tak ada yang menyembahNya, Dia tetaplah Maha Besar, Maha Kuasa... jadi? ya..mungkin kita beribadah untuk mengikuti sabdaNya.

-aku sadar, setiap insan pasti memiliki pemikiran yang berbeda mengenai hal-hal itu, untuk itulah wajib bagi kita untuk iqro', membaca kekuasaanNya, membaca kebesaranNya, untuk memahami setitik dari ilmuNya-

lalu..bagaimana kita hidup?
bagaimana kita memaknai hidup?
bagaimana kita mencapai tujuan hidup?
dan, kalau hidup itu untuk beribadah, bagaimana kita beribadah?

KRL baru melintas lenteng agung...masih dengan keriuhaannya yang berbeda suara

noeng 20070123

tatanan

tatanan... serupa aturan tentang penataan, baik sosial maupun spiritual; adat maupun religi.. selalu ada tatanan..
siapa yang menciptakan? banyak tatanan yang dipahami dan mungkin diterapkan karena pengetahuan yang turun temurun, dan itu pun hampir selalu mengalami pergeseran makna maupun metode.

tatanan.. dengan ruang lingkup tertentu, untuk mencapai suatu keadaan yang tertata, yang relatif, tidak absolut.

seperti aku yang ingin menata pola pikirku dan pengembangannya.. dengan mengacu nilai yang sudah ada dan diramu dengan fasilitas dan lingkungan; sehingga aku mencoba menata pelampiasan ekspresi yang 'sangat' minim diekspresikan :)

dan di sini, ekspresi perenungan diri yang mencoba diutarakan
di sana, ekspresi sosialnya
di sana lagi, agak-agak berbau susastra (baunya aja kok :D )
di sana lagi.. masih mengawang :)

semoga tatanan itu bisa di-lakon-i

noeng 20070123